Melihat anak muntah setelah makan pasti sangat mengkhawatirkan bukan? Tentu saja hampir semua orang tua di dunia ini pasti akan merasa bingung dan khawatir jika melihat anak kesayangan kita sering muntah setelah makan. Apakah sedang masuk angin? Kekenyangan atau malah menderita penyakit yang serius.
Apalagi jika dibiarkan terus menerus hal tersebut tentu berakibat buruk bagi perkembangan tubuhnya. Sebagai orang tua kita harus segera aware dan menyiasati bagaimana penyembuhan serta tips-tipsnya agar hal tersebut dapat segera diatasi.
Hal yang Menyebabkan Anak Muntah Setelah Makan
1.Anak Sudah Cukup Kenyang
Muntah setelah makan biasanya menjadi indikasi bahwa anak tersebut sudah terlalu kenyang. Baik kenyang karena makanan, susu, ataupun berbagai minuman yang lainnya. Muntah diawali dengan rasa mual, rasa penuh pada perut dan dada.
Sebagian bagi orang dewasa hal tersebut bisa diakali dengan menghentikan makan ataupun minum. Namun sayangnya bagi anak-anak ketika mereka mengeluh sudah kenyang, sebagian orang tua tetap memaksakan makanan untuk dihabiskan beberapa suap lagi. Hayoo, siapa yang melakukan hal yang sama pada anaknya? Jangan diulang lagi ya Bunda, jangan biarkan anak-anak kita tersiksa dengan rasa mual dan kepengen muntah di perutnya.
2. Anak Mabuk Kendaraan. Baik Darat, Laut dan Udara
Pada waktu perjalanan panjang baik itu pada kendaraan darat, laut maupun udara, sebagian anak akan merasakan mabuk sehingga berakibat muntah yang tak bisa ditahankan lagi. Solusinya Bunda dapat memberikan obat anti mabuk, mengoleskan minyak kayu putih ataupun minyak telon.
3. Anak Mengalami Infeksi.
Muntah memang biasa terjadi pada anak, namun bukan berarti dibiarkan karena bisa jadi penyebabnya adalah sesuatu yang serius. Bunda perlu awas dengan muntah yang menandakan kondisi serius dengan gejala-gejala seperti anak yang menangis tanpa henti, menolak makan, tampak lemas dan tidak responsif, perut membuncit, tidak buang air besar, dan berat badan sulit naik.
4. Gastritis atau kelainan pada lambung.
Gastritis atau kelainan pada lambung termasuk hal yang serius dan perlu diambil tindakan medis. Dalam hal ini bunda harus pergi ke dokter anak ataupun ke rumah sakit apabila ditandai dengan anak mengalami demam, sakit perut, atau diare. Pada keadaan ini, muntah akan berhenti dalam waktu 6-24 jam.
5. Keracunan makanan.
Keracunan makanan pada anak biasanya terjadi setelah 1-8 jam setelah mengonsumsi makanan. Penyebabnya bisa karena makanan Seafood, makanan yang dimasak kurang matang ataupun juga karena mengkonsumsi sesuatu yang sudah kadaluarsa/basi. Apalagi anak-anak kurang paham dengan kwalitas makanan yang dimakanannya. Jadi sebagai orang tua kita memang harus jeli melihat apa-apa yang dimakan oleh anak-anak kita.
6. Kondisi Perut Kosong
Jangankan anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih harus sangat diperhatikan. Pada kita yang orang tua saja pada saat perut kita kosong kita juga akan mudah merasakan mual hingga muntah bukan? Jadi sebisa mungkin siapkan makanan buat anak-anak kita hingga tidak mudah muntah.
Kondisi perut yang kosong dalam jangka waktu yang lumayan panjang apabila tiba-tiba diisi oleh makanan berat bisa mengakibatkan rasa mual dan muntah lho. Jadi sebaiknya beri makanan sedikit demi sedikit sehingga lambungnya dapat beradaptasi dulu.
Anak Muntah setelah makan perlu diwaspadai apabila terdapat gejala yang mengkhawatirkan, seperti:
1.Terdapat darah pada muntahan
Bila Bunda menemukan sedikit darah pada muntahan anak-anaka, Bunda tidak perlu panik. Namun, apabila kandungan darah pada muntahan tersebut tergolong lumayan banyak dan berwarna hitam, Bunda harus segera mendatangi dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Disertai sakit perut hebat
Muntah yang disertai sakit perut hebat bisa menjadi tanda anak mengalami usus buntu. Perhatikan juga apakah kulit anak berwarna kuning atau tidak. Karena bila iya, muntah yang disertai dengan kulit menguning bisa menjadi pertanda anak menderita penyakit kuning atau juga hepatitis.
- Muntah terus menerus
Muntah yang sulit berhenti menyebabkan risiko dehidrasi pada anak. Tanda si Kecil dehidrasi yaitu mata cekung, mulut kering, BAK berkurang, dan si Kecil terlihat lesu dan mengantuk.
Tips Mengatasi Anak Muntah Setelah Makan
Apabila gejala muntah pada anak tergolong ringan, Bunda dapat melakukan Tips-Tips berikut untuk mengatasi anak muntah setelah makan:
- Menjaga posisi anak agar tetap tegak, tengkurap atau miring agar muntahan tidak masuk ke saluran pernapasan dan paru-paru. Bantu menepuk punggungnya dengan perlahan serta mengelusnya. Percayalah usapan yang Bunda berikan itu seolah memberikan kekuatan, ataupun penyemangat.
- Berikan anak air putih hangat untuk mencuci mulut (berkumur) setelah muntah.
- Jangan memaksa anak untuk minum apa pun ketika ia masih muntah setiap 5–10 menit.
- Berikan anak minuman pereda mual dan muntah, seperti teh hangat ataupun air madu hangat.
- Hindari makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak, daging, seafood yang justru memicu ingin memuntahkan makanan lagi.
- Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi untuk mendukung tumbuh dan kembang anak berikan asupan nutrisi tambahan. Hal ini perlu dilakukan agar daya tahan tubuh anak kita menjadi baik. Berikan PediaSure, sebagai asupan nutrisi tambahan yang bantu menjaga daya tahan tubuh si kecil.
harus waspada bgt ya kalau anak muntah setelah makan itu ternyata penyebabnya banyak banget. terima kasih Mbak Dian atass artikelnya:)
Yang bikin agak shock waktu anak masih bayi abis di kasih ASI muntah. Panik dong. Tapi anak muntah emang bikin bingung
Kadang-kadang hal sepele saja, seperti perut anak kosong sebelum beperjalanan bikin anak muntah bisa kejadian pada mereka yang kurang telaten. DIkiranya masuk angin. Orang tua harus aware pada banyak hal ya Mbak, termasuk hal yang bisa bikin anak muntah.
Wah tips2nya bagus banget nih buat para ibu yang anaknya sering mengalami muntah..dlu saat masih kecil2 anak2ku sering bngt muntah kadang bikin bingung dan panik kalau ada info2 penting bgini harus di save buat edukasi para ibu
Pernah banget nih ngalamin si bungsu muntah sampai berkali-kali. Udah gitu muntahnya sampe nyembur saking banyaknya. Akhirnya kami ke IGD dan harus rawat inap karena kuatir dehidrasi. Sedih banget rasanya. Sekarang aku langsung catat tipsnya biar siaga kalau nanti anak muntah-muntah lagi,
Anak-anak kerap menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan ketika sedang kurang fit.
Perlu menjadi perhatian tanda-tanda muntah pada anak. Terima kasih, kak.. Jadi paham kalau muntah diiringi sakit perut yang hebat itu bisa jadi pertanda mengalami usus buntu.
terima kasih nih Mbak tipsnya, anakku sering muntah juga tapi biasanya pas kalau lagi batuk, gegara lendir jadi suka ngundang muntah gitu.
biasanya kalau lagi muntah saya stop minum susunya dulu malah sih, ternyata kasih asupan tambahan Pediasure aja ya, noted nih.
Zaman anak masih balita kerap banget mengalami kejadian seperti ini anak-anak kalau kecapean ataupun juga dalam perjalanan habis makan biasanya muntah dan itu sempat bikin panik
Anakku suerriing banget muntah tiap makan atau habis makan kalau batuk. Ya Allah sehari bisa 5 kali dan keluar semua sampe aku yang lihat lemas. Kuncinya kalau aku ya jangan sampai anaknya batuk, dah itu aja, haha.