Hai, Sobat! Pernahkah kamu berfoto? Pastinya sebagian besar dari kita pernah melakukannya, bukan? Entah itu sendirian, bersama teman, keluarga, kerabat, kekasih, atau mungkin dengan mantan terindah? Ups ….
Ya, di era serba digital seperti sekarang, di mana kamera bukan lagi barang langka, berfoto sudah menjadi hal yang biasa dilakukan kapan pun di mana pun, terutama dalam momen khusus yang tak bisa terulang dua kali. Bahkan, dengan bermodal kamera dari ponsel pintar alias smartphone, ditambah dengan beberapa keahlian dan kreativitas, kita sudah bisa menghasilkan foto yang bagus.
Sekarang ini hampir semua orang dapat membagikan momen bahagianya kepada banyak orang dalam bentuk foto di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Berfoto itu sudah seperti ritual yang wajib dilakukan, terutama bagi anak-anak muda zaman now.
Nah, lalu, tahukah kamu bahwa melihat kembali foto-foto lama yang berisi momen bahagia dapat memperbaiki perasaan yang kacau dan meningkatkan mood?
Seperti yang kamu tahu, foto merupakan media untuk mengabadikan berbagai kejadian berharga yang dimiliki oleh seseorang. Di dalam lembaran-lembaran berisi berbagai potret tersebut tersimpan begitu banyak kenangan, perasaan, serta cerita tersendiri. Semua hal yang bisa dikisahkan pada anak dan cucu kelak.
Tentunya, sensasi saat melihat foto yang tersimpan dalam folder komputer ataupun galeri ponsel akan berbeda dengan saat kamu membuka album dan melihat serta menyentuh langsung potret-potret bersejarah yang tersimpan rapi di dalamnya. Ada sensasi lawas tersendiri dari melihat foto dalam album kenangan.
Jadi ada baiknya, cetaklah beberapa lembar foto, pasanglah dalam album khusus atau tempelkan di dinding kamar. Bisa jadi, foto-foto itulah yang akan menjadi penghiburmu di kala sepi.
Jika merasa sedih, cobalah lihat kembali potret-potret bahagiamu bersama teman, keluarga, atau orang terkasih. Lihatlah senyuman yang terukir di masing-masing wajah, ataupun berbagai kegilaan yang pernah kamu lakukan bersama kawan. Kamu akan tersenyum dengan sendirinya, dan otak secara otomatis akan memutar kembali semua momen bahagia itu.
Perasaan nostalgia yang hadir menjadi begitu berharga saat bisa merasakan lagi bagaimana dulu kamu begitu dekat dengan seseorang yang mungkin telah jauh karena menapaki jalan hidup masing-masing.
Rasakanlah wangi nostalgia yang hadir akan kenangan yang boleh jadi tidak bisa terulang lagi, ingatlah bagaimana teman-temanmu dulu begitu kompak dan peduli. Tidakkah terbersit keinginan untuk kembali mempererat ikatan dan menghubungi mereka yang telah lama tak bertukar kabar?
Suatu saat, ambillah sebuah album foto, perlihatkanlah pada anak cucumu, lalu ceritakan pada mereka kisah unik dan menyenangkan apa saja yang tersimpan di balik setiap gambar itu. Ceritakanlah bagaimana dunia telah berubah, dan segala sesuatunya menjadi lebih mudah. Ajak mereka untuk bersyukur atas nikmat dan berkah serta kemudahan yang dianugerahkan Tuhan lewat berbagai teknologi yang semakin canggih di masa mendatang.
Demikianlah. Semoga harimu tetap bahagia, Sobat.
Tinggalkan Balasan