Rahasia Cara Kerja Engine Brake dalam Menahan Laju Jalanan Menurun

Sebagai seorang travel blogger keseharianku di waktu weekend, harpitnas ataupun tanggal merah adalah berlibur Travelling dari kota ke kota sekitar bersama keluarga ataupun dengan teman sesama blogger dan konten kreator.

Dan demi penghematan budget kami memilih jalur darat, nggak papalah lamaan dikit. Budget naik pesawatnya bisa dialihkan buat akomodasi yang lain. Namun sayangnya jalanan di wilayah Kaltim maupun Kalsel ini tidaklah sama dengan daerah Jawa yang identik lurus, landai tanpa ada tantangan yang berarti.

Jalanan disini banyak berkelok, menanjak serta menukik di turunan, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi driver, apalagi yang menjadi drivernya cewek-cewek seperti kami ini.

Mengapa Engine Brake penting di turunan?

Pernah merasakan rem berdecit dan bau gosong saat menuruni bukit? Itu tanda pengereman berlebih bahkan rem bisa blong.  Disinilah seperti apa cara kerja engine brake hadir sebagai pahlawan: ia meredam laju mobil lewat mesin, bukan kampas rem, sehingga mengurangi beban rem utama dan mencegah overheating

Apa itu dan bagaimana engine brake bekerja?

Engine brake sendiri adalah teknik memperlambat laju kendaraan dengan memanfaatkan kompresi mesin, bukan mengandalkan sistem rem utama (rem kaki atau rem tangan).

Cara kerja engine brake yakni dengan memanfaatkan efek deselerasi (penurunan atau perlambatan kecepatan) alami yang terjadi saat pengemudi melepas pedal gas dan menurunkan gigi transmisi sehingga roda ditahan oleh putaran mesin yang melambat.

Secara umum, engine brake adalah efek perlambatan alami mesin ketika:

  • Transmisi manual: lepas pedal gas dan turun gigi → RPM mesin naik, mesin jadi penghambat roda

  • Transmisi otomatis: bisa aktifkan mode rendah (“L”/“2”) untuk efek serupa

Pada mobil bensin, efek ini berasal dari vakum manifold saat throttle ditutup  Sedangkan di diesel dan truk berat, ada teknologi exhaust brake dan Jake Brake:

  • Exhaust brake: menutup jalur buang, menambah tekanan balik yang memperlambat

  • Jake Brake: membuka katup buang tepat di akhir kompresi agar energi tidak kembali ke engkol → efek braking sangat kuat

Jenis‐jenis engine brake

Jenis Kendaraan Mekanisme
Manual/AUT shift‐down Mobil pribadi bensin/manual/otomatis Vakum manifold + turun gigi
Exhaust brake Diesel/truk besar Tambahan back‐pressure saluran buang
Jake Brake Truk berat diesel Katup buka saat kompresi ➝ buang energi kompresi

4. Keunggulan engine brake

  • Perpanjang umur rem: beban rem utama berkurang .

  • Kontrol stabil: terutama saat turunan, licin, atau berbentuk zigzag

  • Hemat bahan bakar: mesin tidak menyuntik bahan bakar saat vakum .

  • Keselamatan optimal: mencegah rem jenuh dan menjaga kecepatan tetap konsisten

  • Kapan dan bagaimana menggunakannya?

  1. Turunan panjang atau curam → aktifkan engine brake sebelum masuk turunan.

  2. Turunan licin/berpasir → deselerasi halus tanpa rem mendadak

  3. Manual: lepas gas, turunkan gigi satu per satu, jangan langsung loncat gigi.

  4. Otomatis: pindah ke “L” atau sejenis sebelum turunan.

  5. Diesel berat: aktifkan exhaust brake/Jake Brake via tombol.

  6. Tetap siap tekan rem untuk situasi mendesak atau jika engine brake tidak cukup.

Tips ala travel blogger

  • Coba di trek datar dulu untuk merasakan sensasi perpindahan gigi dan setelan kopling.

  • Rev‐match saat turunan agar perpindahan gigi halus dan aman

  • Dengarkan suara mesin saat exhaust brake/Jake Brake aktif: khas ‘ngik–ngik’ berat.

  • Amati lampu rem belakang: kadang engine brake tidak menyalakan lampu, jadi tap rem sesekali untuk memberi sinyal ke pengguna belakang.

Kesimpulan ala catatan jalan-jalan

Sama seperti meresapi senja di puncak bukit—ada teknik yang halus namun efektif, begitu pula engine brake. Teknik ini seperti melambatkan langkahmu perjalanan, bukan menekuk cepat dengan gesekan rem. Engine brake memungkinkanmu melintasi medan menurun dengan aman, nyaman, dan tanpa drama rem panas.

Rekomendasi akhir

Buat kamu yang sering jelajah rute pegunungan terutama di wilayah Kalimantan Timur, kalimantan Tengah ataupun Kalimantan Selatan coba praktikkan engine brake. Rasakan bedanya: kampas rem yang lebih awet, traksi tetap, dan perjalanan tetap ngalir. nikmatin sudut pandang alam tanpa was-was akan suhu rem.

Semoga artikel ini bermanfaat dan siap menemanimu jelajah jalanan turunan, dari tanjakan tambang hingga lekuk bukit Suharto di Samarinda. Selamat ngulik engine brake, selamat menapak aspal negeri

Leave a Comment