Merasa berada dalam kondisi ini? Melihat kehidupan orang lebih baik. Selalu menyalahkan diri atasa segala kegagalan yang terjadi. Putus asa dan tenggelam dalam kesedihan tak berujung.
Itu bisa jadi pertanda kurangnya self love. Tentu bukanlah hal yang yang baik. Tapi tenang, kamu nggak sendirian. Saya juga pernah mengalaminya.
Kali ini, saya akan berbagi pengalaman denganmu. Bagaimana cara saya menghadirkan self love. Bangkit melewati masa krisis. Lalu hidup dengan lebih waras.
Upaya Memahami Self Love
Beberapa tahun yang lalu. Saya terjebak dalam kebingungan dan kehampaan hidup. Tak tahu harus melakukan apa. Sepanjang hari menjejali diri dengan pikiran dan perasaan negatif.
Menyalahkan masa lalu. Begitu sensitif dan mudah marah. Cepat iri sekaligus benci pada kehidupan orang lain.
Keadaan semakin buruk. Saya mengalami insomnia. Menghabiskan waktu di sosial media. Serta kehilangan integritas saat bekerja. Padahal jauh sebelumnya tak begitu.
Akhirnya saya menyadari bahwa ada yang salah dengan diri ini. Saya pun mulai mencari tahu tentang psikologi, pengembangan diri, anxiety, dan quarter life crisis.
Dan saya sampai pada satu kesimpulan. Saya tak memiliki self love, perasaan mencintai dan menghargai diri sendiri. Sehingga cenderung melihat hal-hal negatif ketimbang hal positif dalam diri.
Cara Menghadirkan Self Love dalam Diri
Saya pun mencoba menelaah. Sebetulnya sejak kapan saya kehilangan self love?
Semua bermula dari rasa putus asa karena merasa hidup begitu stuck. Baik dalam segi ekonomi, percintaan, dan karir. Sepanjang hari, saya membandingkan kehidupan saya dengan orang lain melalui sosial media.
Selanjutnya, saya mulai melakukan hal-hal yang bisa menghadirkan self love. Apa saja itu?
- Merubah pola pikir. Tak lagi berusaha memenuhi ekspektasi masyarakat. Mengabaikan pendapat yang tak membangun. Menyadari bahwa setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Jadi tak perlu mebandingkan kehidupan sendiri dengan kehidupan orang lain.
- Fokus mengembangkan potensi diri. Contohnya, saya mulai menulis.
- Selalu bersyukur dan menerima apapun yang terjadi, sekalipun itu kegagalan.
- Berhenti menuntut diri dan hidup yang sempurna.
- Memaafkan masa lalu dan menerima diri apa adanya secara sadar dan seutuhnya.
Perbedaan Self Love dan Selfish
Sempat saya berpikir. Jika saya mencintai diri, apakah jatuhnya tidak egois? Tidakkah saya terlalu mementingkan diri sendiri?
Jawabannya tidak. Self Love dan selfish sangatlah berbeda. Self love itu mencintai dan menghargai diri sendiri. Sementara selfish atau egois adalah perasaan selalu ingin diutamakan dalam segala hal. Tanpa peduli pada orang lain.
Contoh lainnya. Tak mau menerima kritikan tapi suka mengkritik. Enggan minta maaf meski terbukti salah.
Kesimpulan
Banyak orang kehilangan self love dalam dirinya. Pemicunya banyak. Salah satunya selalu membandingkan hidup yang dijalani dengan kehidupan orang lain.
Jika kamu termasuk salah satu satunya. Tak perlu kawatir. Itu adalah sign agar kamu segera memperbaiki kekacauan yang terjadi. Caranya dengan perlahan menghadirkan self love dalam diri.
Ingat hal ini! Saat hidupmu terasa tak berkembang, itu bukanlah sebuah akhir. Kamu hanya perlu bangkit, terus berusaha, dan terus belajar. Tanpa lelah.
Tinggalkan Balasan