• Home
  • About Me
  • Nav Social Menu

  • Artikel
  • Edukasi
  • Finance
  • Kuliner
  • Healthy

Dian Jaya

Kemampuan Kognitif pada Anak dan Tahapannya

Parenting

31 Mar

Kemampuan kognitif pada anak sudah seharusnya ditingkatkan, agar lebih fokus dan berkonsentrasi, mudah dalam mengingat informasi, serta bisa berpikir secara kritis seiring dengan bertambahnya usia.

Untuk kamu yang belum paham apa saja yang termasuk dalam kemampuan kognitif dan tahapan perkembangannya, langsung saja simak pada penjelasan dibawah ini.

Pengertian Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif adalah suatu keterampilan otak dan diperlukan dalam melaksanakan tugas apapun, mulai dari paling sederhana hingga rumit sekalipun.

Meskipun demikian, kognitif pun tidak sekedar mempelajari informasi saja. Namun lebih lanjut juga menjadi kemampuan seseorang dalam proses berpikir serta cara ia menyampaikannya.

Adanya kemampuan kognitif yang memadai pastinya memudahkan seseorang dalam menganalisis sebab dan akibat serta dalam memutuskan sesuatu.

Tahapan Perkembangan Kemampuan Kognitif

Berikut ini beberapa tahapan dari perkembangan kemampuan kognitif yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:

  1.   Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Beberapa karakteristik utama yang akan dialami pada tahap pertama ini adalah:

  • Bayi sudah mulai memahami dunia lewat pergerakannya
  • Anak sudah mulai paham tentang lingkungan sekitarnya misalkan dengan cara melihat, menggenggam, dan mendengar
  • Bisa membedakan manusia dengan objek lainnya
  • Menyadari kalau tindakannya yang salah bisa menyebabkan sesuatu
  1.   Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
  • Sedangkan untuk karakteristik utama yang akan anak alami pada tahap praoperasional yaitu:
  • Anak sudah mulai untuk mempelajari cara penggunaan kata-kata serta gambar untuk menggambarkan sebuah objek.
  • Cenderung lebih egosentris serta kesulitan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
  • Meskipun sudah mempunyai pemikiran serta menggunakan bahasa lebih baik namun anak tetap memikirkan sesuatu dengan istilah lebih kompleks
  1.   Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Pada tahap ini, maka anak-anak akan menonjolkan beberapa perilaku seperti:

  • Anak sudah mulai berpikir secara logika tentang kejadian nyata yang ada di sekitarnya
  • Meskipun masih sedikit konkret, namun nyatanya pikiran anak sudah mulai terorganisir
  • Anak-anak akan menggunakan nalarnya (dari informasi yang khusus ke umum)
  1.   Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)

Pada tahap terakhir ini, anak cenderung untuk mengalami peningkatan logika serta pemahaman ide-ide yang mungkin masih terlihat abstrak. Sebagaimana karakteristiknya disebutkan di bawah ini:

  • Anak sudah mulai berpikir secara abstrak
  • Mampu membuat hipotesis sendiri
  • Telah beranjak ke masa remaja yang artinya sudah mulai memikirkan masalah sosial, moral, etika, dan politik
  • Menggunakan logika deduktif, yakni penalaran dari informasi yang awalnya bersifat umum ke khusus

Orangtua Bisa Lakukan Ini untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak!

Sangat penting bagi orangtua untuk berinteraksi secara aktif bersama anak yang dapat dimulai dari masa perkembangan awalnya. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan.

  1.   Bantu anak untuk mengenali nama benda sekitarnya

Agar membantu untuk meningkatkan kekuatan otaknya, maka kamu bisa memberitahu anak apa saja nama-nama benda yang sedang digunakannya. Dengan cara ini, diketahui akan membantu anak untuk belajar bahasa lebih cepat.

  1.   Mengajak anak berbicara

Aspek penting yang menjadi bagian dari perkembangan kognitif yaitu pembelajaran bahasa. Sebenarnya kemampuan ini telah dimiliki anak jauh sebelum lahir. Sebab itulah, sangat penting bagi orangtua untuk mengajaknya berinteraksi sekalipun masih dalam kandungan.

  1.   Membiarkan anak untuk mengeksplorasi lingkungannya

Saat anak sudah mulai beranjak remaja, maka rasa ingin tahunya pun semakin bertambah tinggi. Dalam hal ini, sudah sepatutnya orang tua untuk mendukung sifat alamiah anak ini.

Supaya kemampuan kognitif anak lebih maksimal, maka orang tua juga bisa mendorongnya agar anak berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas. Tapi janganlah terlalu dipaksakan, biarkan ia memilih apa yang disukainya.

 

 

 

Leave a Comment

Previous Post: « Mengenal Alat Pelubang Kertas
Next Post: Kelebihan dari Grand Wisata Sinarmas Land »

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Primary Sidebar

Komentar Terbaru

  • duniamasak pada Review Scarlett Fragrance Brightening Jolly
  • Sinclair pada Resep Rahasia Krabby Patty ala SpongeBob SquarePants, Enak!
  • BAYU pada Manfaat Daftar Merek Dagang
  • kaia pada 3 Tips Teknik SEO yang Dapat Meningkatkan Kualitas Traffic
  • sylvianayy pada 5 Cara Memilih Buah Berkualitas di Toko Buah Terdekat

Pos-pos Terbaru

  • Kenapa Memilih Obligasi Pemerintah? Cek 4 Alasannya di sini!
  • Mengapa Beli Daging Steak Online di Holycow? Ini 7 Keuntungannya! 
  • Cara Menghitung Masa Subur Wanita
  • Review Scarlett Fragrance Brightening Jolly
  • Pengen Mahir Bermain Gitar? Kenali Dulu Apa Itu Chord Lagu dan Cara Mempelajarinya Bermain gitar adalah hal yang menyenangkan

Arsip

  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • September 2019

Kategori

  • Artikel
  • Asuransi
  • Beauty
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Film
  • Finance
  • Healthy
  • Internet Menyatukan Indonesia
  • jasa
  • Jepang
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Lomba
  • Muslimah
  • Otomotif
  • Parenting
  • Property
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Tips
  • Travelling

Copyright © 2023 dianjaya.com