Kehidupan Yesus Sebelum Pelayanan-Nya: Ajaran bagi Umat Kristiani

Kehidupan Yesus Sebelum Pelayanan-Nya: Ajaran bagi Umat Kristiani

Yesus Kristus adalah pusat iman Kristiani, dan kehidupan-Nya merupakan teladan bagi umat-Nya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sudah seharusnya dalam setiap langkah dan hembusan nafas mengikuti semua keteladanannya. Agar mendapatkan jalan yang benar sesuai dengan yang diajarkan.

Banyak hal yang harus kita ketahui termasuk kehidupan Yesus sebelum pelayanan-Nya yang penuh mukjizat, pengajaran, dan akhirnya pengorbanan di kayu salib, Yesus menjalani kehidupan yang lebih tersembunyi dari siapapun.

Meskipun Alkitab tidak banyak mencatat detail tentang masa muda-Nya, beberapa bagian Kitab Suci memberikan gambaran bagaimana Yesus hidup sebelum pelayanan-Nya dimulai. Kehidupan awal Yesus ini mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat Kristiani.

Kelahiran dan Masa Kanak-Kanak Yesus

Yesus lahir di Betlehem dari Perawan Maria, sebagaimana dinubuatkan dalam Perjanjian Lama (Mikha 5:2). Kelahiran-Nya yang sederhana di kandang menunjukkan kerendahan hati dan kesederhanaan, mengajarkan umat Kristiani untuk tidak mengejar kemewahan duniawi tetapi lebih mengutamakan kebaikan hati dan kepedulian terhadap sesama.

Setelah kelahiran-Nya, Yesus dan orang tua-Nya, Maria dan Yusuf, harus melarikan diri ke Mesir untuk menghindari pembantaian bayi yang diperintahkan oleh Raja Herodes (Matius 2:13-15). Hal ini menunjukkan bahwa sejak kecil Yesus telah mengalami kesulitan dan penderitaan, memberikan pengajaran bagi umat Kristiani tentang pentingnya ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup.

Masa Remaja Yesus: Pertumbuhan dalam Hikmat dan Kasih Karunia

Alkitab memang tidak banyak mencatat secara detail tentang masa remaja Yesus, tetapi dalam Lukas 2:41-52, ada sebuah kisah yang menarik ketika Yesus berusia 12 tahun. Saat itu, Yesus bersama orang tua-Nya pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Setelah perayaan, Yesus tertinggal di Bait Allah, berdiskusi dengan para ahli Taurat dan menunjukkan pemahaman luar biasa tentang Kitab Suci.

Ketika Maria dan Yusuf menemukannya, Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49).

Dari peristiwa ini, kita semua tahu jika umat Kristiani dapat belajar tentang bagaimana pentingnya mendalami Firman Tuhan sejak dini. Meskipun masih muda, Yesus menunjukkan kecintaan-Nya pada Tuhan dan kebijaksanaan-Nya dalam memahami hukum-hukum-Nya.

Kehidupan Yesus di Nazaret: Kerja Keras dan Ketaatan

Yesus dibesarkan di Nazaret, sebuah kota kecil yang bagi sebagian orang dianggap kurang berpengaruh pada zaman itu (Yohanes 1:46). Namun, di sinilah Yesus menjalani kehidupan yang lumayan sederhana sebagai anak tukang kayu. Yusuf, ayah angkat-Nya, adalah seorang tukang kayu, dan kemungkinan besar Yesus juga belajar keterampilan ini (Markus 6:3).

Hal ini tentu saja dapat mengajarkan umat Kristiani bahwa bagaimanapun juga kerasnya hidup, tetap saja harus bekerja keras. sebagaimana bekerja adalah bagian penting dalam kehidupan. Yesus, sebagai Anak Allah, bisa saja beliau memilih kehidupan yang lebih mewah dari siapapun di dunia ini, tetapi Dia memilih hidup dalam kesederhanaan dan bekerja keras.

hal ini tentu saja  menunjukkan bahwa pekerjaan sehari-hari, jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi, juga merupakan bentuk ibadah kepada Tuhan.

Selain itu, Yesus juga hidup dalam ketaatan kepada orang tua-Nya. Dalam Lukas 2:51, dikatakan bahwa Yesus “tetap hidup dalam asuhan mereka dan selalu taat kepada mereka.” Sikap ini memberikan teladan bagi umat Kristiani untuk menghormati dan menaati orang tua serta otoritas yang ada dalam kehidupan mereka.

Persiapan Rohani Sebelum Pelayanan

Meskipun Yesus menjalani kehidupan yang tersembunyi sebelum pelayanan-Nya dimulai, masa-masa ini adalah masa persiapan rohani yang penting. Sebagai manusia, Yesus mengalami pertumbuhan baik secara fisik, mental, maupun spiritual (Lukas 2:52). Ini menunjukkan bahwa sebelum melangkah ke dalam panggilan Tuhan yang lebih besar, diperlukan waktu untuk belajar, bertumbuh, dan mempersiapkan diri.

Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan (Matius 3:13-17). Momen ini menandai awal pelayanan publik-Nya dan menunjukkan betapa pentingnya ketaatan kepada kehendak Allah. Baptisan Yesus juga mengajarkan umat Kristiani tentang pentingnya pertobatan dan pembaruan hidup dalam perjalanan iman.

Setelah dibaptis, Yesus pergi ke padang gurun dan berpuasa selama 40 hari, di mana Ia menghadapi pencobaan dari Iblis (Matius 4:1-11). Meskipun dicobai dengan kekuasaan, makanan, dan keselamatan diri, Yesus tetap teguh dalam iman-Nya dan mengalahkan godaan dengan Firman Tuhan. Ini memberikan pelajaran bagi umat Kristiani tentang bagaimana menghadapi pencobaan dengan berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan.

Kesimpulan: Teladan Yesus dalam Kehidupan Sehari-hari

Kehidupan Yesus sebelum pelayanan-Nya memang memberikan banyak sekali tentang pelajaran berharga bagi umat Kristiani yang perlu dipahami.

Dari masa kelahiran-Nya yang  begitu sederhana, masa kanak-kanak yang penuh hikmat, hingga kerja keras dan ketaatan-Nya di Nazaret,

Yesus menunjukkan kepada semua umat kristiani bagaimana sih hidup dengan rendah hati, bekerja dengan tekun, menghormati orang tua, dan taat kepada kehendak Allah.

Selain itu, masa persiapan rohani sebelum pelayanan-Nya juga mengajarkan umat Kristiani tentang pentingnya membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, mempersiapkan diri dengan baik sebelum melangkah ke dalam panggilan hidup yang lebih besar, serta menghadapi pencobaan dengan kekuatan iman dan Firman Tuhan.

Sebagai pengikut Yesus, sebagai seorang umat Kristiani  tentu saja sudah seharusnya dapat meneladani kehidupan Yesus sebelum pelayanan-Nya sebagai bagian dasar untuk bertahan hidup yang berkenan kepada Tuhan.

Dengan belajar dari kehidupan-Nya, kini kita tentu saja dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana, penuh kasih, dan selalu mengutamakan kehendak Tuhan dalam setiap langkah kita. sehingga hidup kita dapat lebih terarah sesuai dengan iman .

Semoga tulisan ini bermanfaat

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *