• Home
  • About Me
  • Nav Social Menu

  • Artikel
  • Edukasi
  • Finance
  • Kuliner
  • Healthy

Dian Jaya

6 Tantangan Usaha Ayam Petelur

Tak Berkategori

10 Mei

Sumber: pixabay.com

 

Usaha ayam petelur masih menjadi salah satu bisnis yang banyak peminatnya. Meski tidak sedikit yang jatuh bangun ketika mengelola usaha ini, namun keuntungannya sangat menarik bagi pemilik modal.

Bukan tanpa kendala, pengelola usaha peternak ayam petelur banyak menemukan tantangan agar tetap dapat bertahan.

Ternak ayam jenis petelur banyak dilakukan di wilayah perkampungan. Bahkan tidak jarang yang membuat kandang di luar pemukiman warga dan harus menggaji karyawan untuk menjaganya.

Seperti usaha peternakan lainnya, ayam petelur juga mempunyai resiko yang cukup tinggi.

Tantangan ternak ayam petelur

Melihat hasil panen melimpah dan kalkulasi keuntungan yang besar sering mengundang minat pemilik modal untuk membuka bisnis ayam petelur.

Namun bagi yang tidak siap modal dan mental, dapat dengan mudah gulung tikar. Peternakan merupakan salah satu usaha yang rentan gagal atau rugi. Apa saja tantangannya?

1.Susah mendapat modal

Peternakan merupakan jenis usaha yang susah mendapat akses modal dari bank. Bukan tanpa alasan, resiko yang cukup tinggi membuat pihak lembaga keuangan sangat berhati-hati ketika akan menggulirkan dana.

Karena itu, sebagian besar peternak mengandalkan modal sendiri atau kemitraan dengan pengusaha besar.

2.  Harga jual telur Yang fluktuatif

Kebutuhan telur ayam sangat tinggi menjelang Lebaran. Selain untuk konsumsi langsung, telur juga merupakan bahan pembuat aneka kue kering, kue basah hidangan khas ketika Idul Fitri. Pada saat tersebut harga jualnya bisa melambung tinggi.

Bukan hanya demand, stok juga mempengaruhi harga. Ketika banyak peternak yang panen, maka harganya dapat turun drastis meski kebutuhan pasar tinggi. Hal ini menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada untung rugi bisnis ayam petelur.

3. Resiko ternak mati cukup tinggi

Berbeda dengan ayam kampung yang lebih tahan terhadap penyakit, jenis petelur sangat rentan.

Apalagi sistem pemeliharaan di dalam kandang sehingga jika salah satu sakit maka dapat menyebar dengan sangat cepat. Kejadian seperti ini yang menyebabkan kematian ayam dalam jumlah tinggi.

4. Cuaca atau musim

Ayam petelur membutuhkan suhu tertentu agar dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan normal.

Jika tidak sesuai, misal cuaca yang terlalu panas atau dingin dapat menyebabkan stres dan kematian. Bukan itu saja, suara yang cukup berisik juga mengganggu bahkan dapat menyebabkan banyak ternak mati.

5.Rentan terhadap penyakit

Meski sudah mendapat perawatan sesuai standar dan vaksin, ternyata tidak selalu bisa menurunkan tingkat kematian ayam.

Semakin tinggi tentu keuntungan yang dihasilkan rendah. Terlebih beberapa penyakit setelah mendapat obat justru kebal, bahkan menimbulkan varian baru.

6.Complain dari lingkungan

Masalah sosial ini seringkali dialami oleh peternak ayam petelur. Bau yang kurang sedap dapat mengganggu lingkungan, bahkan tidak jarang mendapat complain.

Meski sudah menggunakan mikroba penghilang bau, ternyata tidak selalu dapat menghilangkan polusi udara yang timbul.

Salah satu solusi yang sering diambil oleh peternak adalah dengan mendirikan kandang di tengah persawahan yang jauh dari pemukiman.

Namun peternak harus mengeluarkan biaya cukup besar. Hal ini untuk membangun instalasi air bersih, listrik dan gaji penjaga

Meski demikian, tidak sedikit pemilik modal yang tetap menginvestasikan dananya untuk ternak ayam petelurini. Dengan pertimbangan masak dan penanganan yang tepat, banyak pebisnis dapat meraup keuntungan besar. Selain modal, salah satu hal yang perlu disiapkan sebelum memulai usaha ini adalah mental dan strategi tepat.

Usaha ayam petelur meski mempunyai resiko yang cukup tinggi juga dapat menghasilkan banyak keuntungan.

Tidak heran jika banyak yang menjalankannya baik dalam skala besar maupun kecil. Untuk memulainya, sebaiknya melihat usaha yang sudah jalan terlebih dahulu sehingga bisa menjadi referensi.

 

 

Leave a Comment

Previous Post: « 5 Tips Memilih Produk Popok yang Aman untuk Bayi
Next Post: Ingin Toko di Blibli Anda Punya Omzet Besar? Segera Optimalisasi Agar Penjualan Semakin Meningkat »

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Primary Sidebar

Komentar Terbaru

  • duniamasak pada Supaya Tidak Salah Pilih, Inilah 6 Tips Sewa Mobil Buat Mudik Lebaran  
  • ainun pada 7 Destinasi Wisata Asyik di Bali dengan Car Rental Bali
  • ainun pada Cara Menghilangkan Mata Panda yang Sangat Mengganggu Kecantikan
  • Nurhilmiyah pada Kelebihan Menggunakan Magic Com Digital
  • ilmair pada Kelebihan Menggunakan Magic Com Digital

Pos-pos Terbaru

  • Pinjaman UMKM Online Tepercaya bagi Para Pebisnis Pemula  
  • 5 Tips Memilih Klinik Gigi Anak Terbaik di Bandung
  • Tips Fresh Graduate Dapatkan Pekerjaan Impian di 2023
  • Crowdfunding dan Dire : Pengertian, Cara Kerjanya!
  • Supaya Tidak Salah Pilih, Inilah 6 Tips Sewa Mobil Buat Mudik Lebaran  

Arsip

  • Maret 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • April 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • Januari 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Juli 2021
  • Juni 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • Januari 2021
  • September 2019

Kategori

  • Artikel
  • Asuransi
  • Beauty
  • Bisnis
  • Edukasi
  • Film
  • Finance
  • Healthy
  • Internet Menyatukan Indonesia
  • jasa
  • Jepang
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Lomba
  • Muslimah
  • Otomotif
  • Parenting
  • Property
  • Tak Berkategori
  • Tekno
  • Tips
  • Travelling

Copyright © 2023 dianjaya.com